Rabu, 02 Maret 2016

0303016

Sudah hampir 5 hari ini sy dicuekin sama doi. Alasannya sih masih sy pikir2, waktu itu dy datang ke rumah buat silaturahmi. Sy pun keluar dari kamar untuk menemuinya. Dengan hati yg senangnya buka main setelah tidak bertemu 2 minggu ini sy pun keluar tanpa pikir panjang.
Dia menatapku pelan dan memperhatikan pakaian yg sy gunakan saat itu. Sy sadar kalau kaos yg sy pakai itu kaos hadiah dari teman yg bergambarkan wajahku sendiri. hahahaa (narsis binggo). sy menggunakan kaos itu sih bukan maksud gimana2, kaosnya enak aja dipakai soalnya kainnya adem, lagian sy pakainya di rumah aja.
Setelah dia nanya itu kaos dari mana? ya sy jawab saja "ini loh yg hadiah dari teman tuu..". seketika itu dia diam dan hanya memainkan Hp yg dipegangnya. Aku membuat minum untuknya, menyiapkan dan mempersilahkannya. Dia meminumnya hingga habis dan akhirnya pamit pulang. Tak ada kata2 sedikitpun tentangku atau tentang apapun.  
Hingga saat ini tak ada  kabar darinya, telfonku tidak pernah dia angkat, sms tidak dibalas & BBM ku pun diabaikan. Tiap bangun dari tidur, sy selalu mengecek Hp siapa tau saja dia sadar dan menelfonku. tapi nihil..
Biarlah hal ini menjadi hukuman buat sy, untuk lebih bisa menghargai dia...

0303016 (3.14 PM)

iiiwww... senangnyaa...
Akhirnya doi nelfon, soalnya tadi sy kirim SMS ngancam minta putus sama doi kalau masih diginiin juga. heheee..

Kamis, 14 Januari 2016

Aku dan Dia.

Ketika masih bersamanya, tak ada yang salah dengan hubungan kami..tak ada masalah besar bersamanya. Hanya rasa sayang yang berlebih yang membuat cemburu itu sakit rasanya.  Kala pertama kali dia memegang tanganku,  saat itu juga kukatakan pada diriku bahwa hanya dia yang boleh meminangku.
Namun kesenangan itu tak berumur panjang. Dia diharuskan kembali ke desa asalnya dan meninggalkan tanah perantauan. Saat tahu hal itu, hatiku perih tak tertahankan. Mengingat dia harus meninggalkanku disaat umur hubungan kita masih seumur jagung dan dimana perasaan sayangku sangat kuat untuknya. Ternyata hal itu tidak mengurungkan niatnya untuk kembali ke tempat asalnya dan kembali berkumpul dengan keluarga yang sangat dia sayangi.
Selang beberapa minggu perasaanku masih sama dengan saat dulu kami masih bersama. Namun pertengkaran kecil maupun besar sering terjadi diantara kami berdua. Hal itu membuatnya khawatir, khawatir jika rasa sayangku padanya tergantikan oleh orang lain.
Dia sangat dewasa dalam mengatasi tiap masalah hubungan kami. Dia sangat sabar mengatasi sifatku yang kekanakan juga moodyan. Aku suka dengan caranya memahamiku.
Saat kekhawatirannya terbukti. Aku pun mengatakan dan meyakinkannya bahwa hanya dia seorang yang aku tunggu untuk meminangku, walaupun aku bersama dengan  orang lain. Aku tahu itu sangat menyakitinya. Namun aku tidak bisa terus-menerus menunggunya tanpa kepastian.
Saat hubungan kami tak seperti dulu lagi, kami tetap berkomunikasi walau tak seintim dulu. Dia sering kali menggodaku agar hubungan kami bisa dilanjutkan lagi. Tapi aku tak bisa karena ingin bersama laki2 lain yang tidak meninggalkanku sepertinya. Walau dalam hati aku benar2 menyayanginya. Dan aku tahu begitupun sayangnya terhadapku. Saat menyakitinya, aku menjadi tahu rasa sayang yang sesungguhnya. Dan aku tidak mendapatkan rasa sayang yang sama terhadap laki2 yg bersamaku saat itu.
Setelah berhubungan dengan beberapa laki2, akhirnya aku menemukan seseorang yang kembali membuatku serius untuk menjalani hubungan. Awalnya hubungan kami tidak mudah, sebab kami masih saja harus dipisahkan dengan jarak. Namun aku mencoba untuk menahannya. Pernah aku  membuatnya sangat tidak wajar, saat itu aku sangat tidak ingin bertemu dengannya dan tidak membuatnya nyaman dengan sikapku. Kupikir dia akan menyerah dengan kekanakanku itu. Ternyata dia masih tetap menerimaku hingga saat ini.
Tibalah hari yang tak kusangka, yaitu hari pernikahan dia. Laki2 yang dahulu hanya dia yang kuinginkan untuk menjadi peminangku. Kini dia bisa melepas rasa sayangnya terhadapku untuk orang lain yang akan mendampinginya kelak. Kaget dan entah apa aku benar2 senang mendengar kabar ini aku tak tahu. Selepas kabar itu kuketahui, aku terus terfikirkan tentangnya. Tentang masa-masa disaat masih bersamanya. Aku terus menanyakan diriku tentang perasaan dan sikap ini. Apakah hal itu karena aku masih menyayanginya?tidak ikhlas mengetahui dia tidak sayangiku lagi?atau karena sesungguhnya selama ini aku membohongi perasaanku kalau tidak mencintainya lagi?
Kutepis semua yang kurasakan dan kusiapkan cinta yang hangat serta sayang yang amat sangat untuk laki2 yang kini bersamaku, yang selama ini berusaha keras untukku, mencintaiku lebih dan juga telah mencuri perhatian keluargaku.
Kini kuharus menjadi diriku yang lebih bisa dicintai olehnya, calon imam dunia akhiratku.. usahanya untuk membahagiakan dan memenuhi inginku telah melebihi siapapun yang pernah bersamaku. Jika mengingat usahanya selama ini, membuatku sakit dan serasa teriris nadi ini sebab menjadikanku orang terjahat, egois, rakus dan tak tahu malu.

Sejak itu aku berfikir, kemungkinan yang terjadi dalam biduk keluargaku jika sikapku masih tak berubah. Tidak ada kebahagiaan didalamnya. Hanya ada keegoisan dan tidak pernah merasa cukup dengan apa yang telah diusahakannya. Dalam hati aku pun berniat menjadi wanita yang pantas untuknya. Menjadi wanita yang didambanya dan membuat  orang lain iri terhadap kami..
14 01 2016

dear you..
hari ini, terasa lebih berat untuk mengetahui hasil pekerjaanku dipertanyakan..
semoga esok aku bisa lebih membuntikkan diriku juga hasil kerjaku yang lebih baik..