Selasa, 28 Oktober 2014
Kamis, 21 Agustus 2014
Skripsi..skripsi..Sudah sebulan lebih dari hari pengajuan judul skripsi yang kulakukan. Tapi hingga saat ini masih belum ketahuan juga bab 4 yang harusnya sudah terisi. Di fikiranku hanya dibebani oleh orang lain, oleh urusan orang lain. Sedang perasaanku hanya diisi dengan rasa iri dan jengkel kepada orang-orang terdekatku, yaa teman-temanku.
Harusnya aku bisa fokus dengan skripsiku sendiri, bukan dengan urusan yang tidak seharusnya aku urusi. Hal inilah yang selama ini menyita waktu dan fikiranku. Hal tak bermanfaat inilah yang membuat bab 4 ku tak terisi hingga kini.
Aku ingin fokus..aku ingin tidak memikirkan keberhasilan orang lain.. Tapi apa? hal itu masih saja mengganggu.
Tuhan..Engkau mendengarkan keluhku..ambillah sifat buruk pada diriku dan jadikan aku makhluk yang bisa menata hidup dengan iman ikhlas dari diriku..
Sesungguhnya Engkau Maha melihat lagi mendengar..
Harusnya aku bisa fokus dengan skripsiku sendiri, bukan dengan urusan yang tidak seharusnya aku urusi. Hal inilah yang selama ini menyita waktu dan fikiranku. Hal tak bermanfaat inilah yang membuat bab 4 ku tak terisi hingga kini.
Aku ingin fokus..aku ingin tidak memikirkan keberhasilan orang lain.. Tapi apa? hal itu masih saja mengganggu.
Tuhan..Engkau mendengarkan keluhku..ambillah sifat buruk pada diriku dan jadikan aku makhluk yang bisa menata hidup dengan iman ikhlas dari diriku..
Sesungguhnya Engkau Maha melihat lagi mendengar..
Tuhan…hal ini
kembali mengganggu perasaanku..
Pulang dari
Pangkep, rumah keluargaku, setelah silaturahmi..dimana hal ini adalah hal yang
sangat berarti bagiku kelak. Tapi masalah itu kembali mengganggu. Kenapa harus
ada rumah itu jika hanya akan membuat masalah dalam keluargaku Tuhan? Aku tidak
ingin keluargaku terpisah walaupun itu bukan “pisah” yang sesungguhnya. Aku
tidak ingin kehidupan seperti ini..
Suasana rumah
yang tidak seramai dulu.. keluarga yang terbagi.. makanan yang harus
diantarkan..
Semua hal itu
sangat tidak menyenangkan Tuhan.. kenapa orang tuaku seperti ini? Kenapa mereka
masih harus saling egois? Saling gengsi? Saya tidak ingin seperti iniiii..
Bagaimana saya
menyatukan keluarga ini kembali? Apa yang harus saya lakukan Tuhan? Tiap kali
hal ini dibahas, hanya akan memicu emosi orang tuaku..terutama bapakku. Jika
hal itu dibahas hanya akan membuat kedua orang tuaku saling marah. Dan suasana
akan kembali menjadi lebih tak menyenangkan..
Bukakan pintu
keluar Mu Tuhan untuk masalah dalam keluargaku ini.amiin.
Sabtu, 05 April 2014
Iri!
yups..kalian pasti tau apa itu, sifat yang bagaimana "iri" itu. sifat jelek kah dia, atau baik kah dia itu terserah kalian yang mau menilainya seperti apa.
siapa pun pasti pernah merasakannya.. dan kali ini, sifat yang kata orang penyakit hati itu berkali-kali menimpa saya.
Sesak sangat yang saya rasakan ketika melihat teman2 saya berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka usahakan terbayar.
Kadang saya berpikir, usaha mereka tidak lebih baik dengan apa yang saya usahakan, tapi kenapa mereka bisa mendapat lebih dari saya? hhfft.. hal itu membuat saya su'udzon sama Tuhan..kenapa Engkau begitu pilih kasih Tuhan? apa salah saya???
Mereka akhirnya bisa tertawa lepas, puass dengan apa yang mereka peroleh. Sedangkan saya? hanya bisa meratapi kesenangan mereka, iri dan membenci nasib yang menimpa saya.
aaAAARrrgGGH!!!!
Saya sangat benci dengan dia dan mereka yang begitu senang dan tidak melihat usaha saya selama ini untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan secara langsung apa yang saya inginkan juga. keinginan kami sama, namun nasib yang ada pada kami berbeda. nasib mereka lebih mujur dan saya hanya bisa menjadi pecundang. hahhaa. (y)
Oke! sekarang kita akan lihat siapa yang bakal tertawa di garis finish kelak. apakah kalian dengan nasib mujur kalian itu, atau saya dengan sifat iri saya ini!!
yups..kalian pasti tau apa itu, sifat yang bagaimana "iri" itu. sifat jelek kah dia, atau baik kah dia itu terserah kalian yang mau menilainya seperti apa.
siapa pun pasti pernah merasakannya.. dan kali ini, sifat yang kata orang penyakit hati itu berkali-kali menimpa saya.
Sesak sangat yang saya rasakan ketika melihat teman2 saya berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka usahakan terbayar.
Kadang saya berpikir, usaha mereka tidak lebih baik dengan apa yang saya usahakan, tapi kenapa mereka bisa mendapat lebih dari saya? hhfft.. hal itu membuat saya su'udzon sama Tuhan..kenapa Engkau begitu pilih kasih Tuhan? apa salah saya???
Mereka akhirnya bisa tertawa lepas, puass dengan apa yang mereka peroleh. Sedangkan saya? hanya bisa meratapi kesenangan mereka, iri dan membenci nasib yang menimpa saya.
aaAAARrrgGGH!!!!
Saya sangat benci dengan dia dan mereka yang begitu senang dan tidak melihat usaha saya selama ini untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan secara langsung apa yang saya inginkan juga. keinginan kami sama, namun nasib yang ada pada kami berbeda. nasib mereka lebih mujur dan saya hanya bisa menjadi pecundang. hahhaa. (y)
Oke! sekarang kita akan lihat siapa yang bakal tertawa di garis finish kelak. apakah kalian dengan nasib mujur kalian itu, atau saya dengan sifat iri saya ini!!
Langganan:
Postingan (Atom)